Google Meet 20/02/2021 : Security Awareness

Hari / Tanggal    :    Minggu 20 Februari 2021

Moderator          :    KLAS & SHL (Surabaya Hacker Link)

Waktu                 :    19.00 - selesai

Tema                   :   Security Awareness

Hacker/Peretas

Seorang Peretas (bahasa Inggris: hacker) adalah ahli komputer yang terampil

yang menggunakan pengetahuan teknis mereka untuk mengatasi masalah. Sementara "peretas" dapat merujuk ke setiap programmer komputer yang terampil, istilah ini telah menjadi terkait dalam budaya populer dengan "peretas keamanan",

seseorang yang, dengan pengetahuan teknisnya, menggunakan bug

atau exploit untuk membobol sistem komputer. (sc:Wikipedia)

Ada beberapa jenis hacker diantaranya:

1.Black Hat/Topi Hitam

Hacker ini yang biasa dikenali oleh masyarakat secara umum, yaitu kriminal

yang melakukan kegiatan ilegal. 

Bisa jadi untuk mencuri data pribadi, memeras uang orang yang di-hack, atau mengutak-atik

sebuah website agar tidak bisa dibuka oleh pengunjungnya. 

2.White Hat


Beda dengan black hathacker white hat memiliki motif yang baik.

Mereka biasanya adalah programmer, developer, atau orang yang jago di bidang teknologi

tetapi tidak menyalahgunakan kemampuan tersebut. 

Peretas white hat juga biasa disebut sebagai ethical hacker.

Mereka menggunakan kemampuannya untuk mengetes sebuah sistem, mencari celah

mana yang harus diperbaiki, mengutak-atik interface sampai dirasa tepat, dan lain-lain. 

3.Grey Hat/Topi Abu-abu

Hacker Grey hat tidak melakukan peretasan dengan motif jahat, tetapi proses melakukannya

juga tidak selalu legal ataupun etis. 

Sebagai contoh, hacker grey hat menemukan satu celah dalam sebuah website, lalu masuk

ke dalam celah tersebut dan melihat informasi di dalamnya tanpa izin dari pemilik website.

Namun, akhirnya ia tetap memberi tahu pemilik website bahwa ada celah yang dapat

dimasuki oleh orang lain dengan mudah.

Meskipun ia memberi tahu kepada pemilik website dan tidak melakukan kegiatan buruk

seperti mencuri data pribadi, tindakan mengutak-atik sistem 

keamanan sebuah website tanpa izin di awal merupakan tindakan yang ilegal.(sc:glints.com)

Jenis-Jenis Kejahatan Cyber

Seiring berkembangnya teknologi, semakin banyak pula jenis kejahatan yang terjadi.

Namun, secara umum jenis-jenis kejahatan dunia maya dibagi menjadi

beberapa tindakan, seperti:


1. Pencurian Data

Pencurian data atau data theft merupakan tindakan ilegal dengan mencuri data

dari sistem komputer untuk kepentingan pribadi atau dikomersilkan dengan

menjual data curian kepada pihak lain. Contoh kasus data theft adalah pembobolan

jutaan data akun tokopedia beberapa waktu lalu.


2. Akses ilegal

Lewat akses ilegal atau unauthorized access, seseorang yang tidak

bertanggung jawab bisa memasuki atau menyusup ke dalam suatu skema jaringan komputer

tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik.

Oleh karena hal ini, biasanya korban akan kehilangan data penting.

Tak jarang juga aksi ini merupakan langkah yang diambil oknum tertentu untuk

melakukan aksi penipuan dengan memakai nama pemilik akun.


3. Hacking dan Cracking

Hacking dan Cracking adalah aktivitas menerobos atau mencari celah

keamanan suatu sistem komputer. Orang yang melakukan hacking disebut

hacker, sedangkan pelaku cracking disebut cracker.

Dalam definisi aslinya, seorang hacker adalah orang yang menyusup kedalam suatu

sistem untuk mencari kelemahan sistem kemudian memberitahukan pemilik sistem

tentang celah keamanannya. Biasanya perusahaan menawarkan imbalan untuk hal seperti ini.

Berbeda dengan cracking dimana ketika berhasil masuk kedalam suatu sistem, maka

mereka akan merusak sistem atau menggunakannya untuk kepentingan tertentu.


4. Carding

Carding adalah kejahatan yang berhubungan dengan kartu kredit atau atm.

Dengan manipulasi tertentu pelaku akan mendapatkan data kartu korban.

Setelah itu data akan diduplikat dan kartu akan dikloning untuk digunakan secara ilegal.


5. Defacing

Defacing biasanya dilakukan dengan tujuan iseng atau pamer kemampuan.

Cara kerjanya adalah dengan menerobos suatu sistem kemudian mengubah tampilan

sistem tersebut. Kasus defacing sempat dialami oleh situs telkomsel beberapa tahun lalu.


6. Cybersquatting

Cybersquatting ialah tindakan penyalah gunaan nama domain website.

Umumnya pelaku menyerobot nama perusahaan atau public figur. Misalnya pelaku membeli

domain raffiahmad.com, jika RA ingin memakai domain tersebut maka ia

harus membelinya pada pelaku.

Atau misalpun raffi ahmad tidak berkepentingan dengan

domain tersebut, dalam tindakan lebih ekstrim pelaku akan mengancam membuat

berita-berita di web tersebut yang bisa menurunkan reputasi sang tokoh.


7. Cyber Typosquatting

Cyber typosquatting adalah kejahatan siber dengan membuat domain yang persis seperti

domain perusahaan/orang lain. Tujuannya adalah untuk menipu orang lain atau biasanya

menyebarkan berita bohong.


8. Menyebarkan Konten Ilegal

Pembajakan software, film atau apapun di internet

selain melanggar Hak kekayaan intelektual, sebetulnya bisa bisa juga dimasukan

ke kategori kejahatan siber. Bagaimanapun apa yang dibagikan di internet harus lewat

persetujuan developer atau para pembuatnya. 


9. Malware

Malicius Software atau Malware adalah program yang dirancang untuk menyusup ke sistem

komputer dan menginfeksi data-data didalamnya. Umumnya malware disusupkan kedalam

sebuah software yang kemudian disebarkan di jaringan internet. 

Ketika seseorang mendownload dan menginstal program tersebut di komputer, maka

malware akan melakukan tugasnya dengan merusak atau bahkan mencuri

data-data di komputer.


10. Cyber Terorism

Suatu kejahatan dunia maya dapat dikategorikan sebagai cyber terorism apabila telah

membahayakan pemerintahan atau fasilitas-fasilitas penting. Misalnya rumah sakit.

(sc:salamadian.com)


Cara agar terhindar dari serangan Hacker

1. Hapus Temporary Files

Temporary Files, termasuk cache dan cookies pada browser, kerap jadi rumah bagi malware.

Karena itu, bersihkan temporary file browser, serta windows, termasuk recycle bin. Untuk

menghapusnya, buka RUN lalu ketik %temp%. Hapus semua isi temporary file tersebut.

Setelah itu, hapus isi recycle bin dengan cara klik kanan pada ikon di desktop.

Selanjutnya, pilih empty recycle bin.

Untuk browser Chrome agak sedikit berbeda. Pertama-tama buka Chrome dan klik

History pada tiga garis horisontal yang ada di pojok kanan atas. Klik Menu, lalu pilih opsi

hapus data penjelajahan. Centang semua opsi untuk menghapus semua data.


2. Reset System Restore

Sistem operasi Windows memiliki fitur System Restore yang sangat berguna jika terjadi

masalah pada sistem. Dengan sistem ini kita dapat mengembalikan semua sistem ke asal

mula komputer dipakai. Namun, yang perlu diperhatikan, fitur ini juga sering dipakai para

hacker untuk menempatkan malware.

Untuk mereset System Restore cukup perlu mematikannya kemudian restart komputer.

Saat komputer hidup kembali, nyalakan kembali sistem ini. Fila yang dahulu tersimpan

sudah dihapus atau diganti yang terbaru akan kembali.


3. Pindai Seluruh Partisi Komputer dengan Antivirus

Cara ini mungkin terdengar sederhana, tapi cukup efektif. Pindailah semua partisi

penyimpanan pada laptop atau komputer Anda. Antivirus akan otomatis mendeteksi

malware dan menghapusnya.

Agar lebih aman, pasang pula perangkat lunak antimalware dan pindai secara menyeluruh.

Segera karantina atau hapus malware yang terdeteksi.


4. Windows Defender

Windows defender adalah program keamanan bawaan Windows. Jika belum punya

antivirus atau antimalware, Anda bisa pakai program ini. Caranya tinggal pindai secara

normal seluruh partisi komputer. Menggunakan Windows Defender offline lebih

direkomendasikan. Dengan cara ini proses pindaian akan dilakukan sebelum masuk

Windows atau saat booting.


5. Hapus Program yang Aneh

Sekali lagi, periksa isi program yang terpasang pada laptop atau komputer Anda.

Jika menemukan program aneh segeralah hapus.


6. Install Ulang Komputer

Langkah ini merupakan langkah terakhir jika semua langkah di atas tidak mampu

menghapus malware dari laptop maupun komputer. Dan, cukup ampuh. Yang perlu

digarisbawahi adalah, Anda harus tetap memindai setiap partisi yang ada sebelum

melakukan install ulang.(sc:tekno.tempo.co)

(sc:kompas.com)


Cuplikan Webinar



















































Comments